Thu 25 Aug, 2016
Jaman sekarang semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel.
Membuat artikel itu tidak segampang yang kita pikirkan. apalagi sebuah artikel yang baik itu mendapatkan peringkat teratas di Google. Yuk mari kita bahas bersama - sama yah guys! Bagaimana cara membuat artikel menarik agar dapat peringkat teratas di Google.
1. Pelajari karakter calon pembaca
Beda topik, peminatnya juga beda. Anak muda, dewasa, mayoritas pria, mayoritas wanita, dan lain-lain.
Misalnya artikel tentang “keuangan” mungkin pembacanya usia 25 ke atas, ya kan? Lalu artikel mengenai game peminatnya lebih muda. Jadi cara nulisnya juga harus dibedakan.
Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda.
Dengan kata lain : Supaya artikel anda enak dibaca dan membuat para pembaca agar tidak bosan.
Contohnya, kalau pembaca anda mayoritas anak muda, anda gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau anda kaku, maka mereka bakal merasa aneh.
Kalau sudah begitu, mereka akan pergi. Ada satu hal lagi, anda tidak harus menulis sesuai EYD seperti yang diajarkan bu guru di sekolah. Yang penting enak dibaca.
Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari beberapa media berikut:
- Google Analytics (Audience > Demographics > Overview)
- Situs komunitas dimana orang-orang yang antusias terhadap topik anda berkumpul
Gambar di atas merupakan demografi pembaca situs ini.
Diambil dari Google Analytics.
Dari situ saya bisa tahu bahwa pembaca amilna.inweb.id ini saya dapat meraba bahwa pembaca artikel disini adalah mayoritas pria berumur 18-28 tahun. Tulisan saya juga harus disesuaikan.
2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik
Tahukah and kalau ada 100 orang yang mampir ke website anda, 80 orang akan membaca judul artikelnya.
Tapi hanya 20 orang yang lanjut baca isinya. Artinya anda kehilangan potensi pembaca yang sangat besar.
Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita memilih salah satu website?
Pasti judulnya kan???
Satu hal lagi :Kalau kita bicara rangking. Judul juga salah satu faktor terbesar yang akan membuat peringkat artikel anda di Google jadi tinggi.
Lihat gambar berikut untuk memahami logikanya:
Google mengikuti perilaku manusia, Manusia akan mengeklik judul yang lebih menarik…
Maka kalau manusia menganggap artikel kedua lebih baik, maka Google akan menaikkan peringkat artikel tersebut jadi ke peringkat satu. Itu logikanya, sekarang kita lihat caranya. Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
- 5 Cara Mengusir Lalat
- 5 Cara Praktis untuk Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
- Tutorial Tips Cara Mengusir Lalat Secara Alami Terbaru Terlengkap
Judul artikel pertama itu sudah biasa
Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak ada faktor yang membuat orang lain tertarik untuk membaca.
Sekarang kita lihat judul kedua : Ada kata-kata seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”. Dari judulnya kita bisa membayangkan bahwa artikel kedua punya nilai lebih dari artikel pertama. Kalau saya cuma boleh baca 1 artikel, saya akan pilih yang kedua. kenapa ??? Karena manusia yang melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka. Inilah yang harus kita tawarkan. Makanya judul harus GREGET TAPI bukan hanya judulnya saja…Artikel anda juga harus bikin GREGET sang pembaca.
Kalau anda menulis seperti contoh di atas (tips praktis 30 menit), maka isinya juga harus sesuai dengan judulnya. Jangan membohongi pembaca. Sekarang Judul ketiga, adalah korban dari optimasi berlebihan dengan memasukkan kata-kata yang terlihat heboh, padahal justru jadi aneh dibaca. Ini tren konyol yang sering dilakukan blogger Indonesia. Kesimpulannya adalah Jangan pernah gunakan judul ke-3. Untuk cara ngeceknya, coba ucapkan judul tersebut. Kalau tidak lazim diucapkan, berarti judulnya aneh, jangan digunakan. Teknik pembuatan judul sangatlah penting. Bahkan karena pentingnya maka saya membuat 1 artikel khusus yang membahas judul.
3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Artikel di website beda dengan buku, saat baca buku, koran atau majalah, kita memang sedang ingin fokus membaca. Sedangkan di internet tidak demikian.
Di internet, orang-orang ingin bergerak dengan cepat dari website A ke website B. Maka mereka tidak akan membaca artikel kata per kata. Maka, Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di at as. Ini sangatlah wajar.Pola pembaca ini diberi nama F-shaped pattern, karena seperti huruf F. Jadi mereka melakukan scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.
Gambar berikut ini didapatkan dari penelitian menggunakan alat pelacak gerakan mata ketika membaca konten di website.
Seperti terlihat dalam gambar, sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian atas. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca. Seperti huruf F kan? Sebagai penulis, kita ingin meminimalisir yang seperti ini. Kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin. Alasannya penting : Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website anda, maka akan tercipta “ikatan” yang kuat antara anda dengan pembaca. Pembaca akan semakin “cinta” dengan anda dan tulisan anda. Untuk itu, ada 2 cara untuk mengakalinya.
Paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah. Karena itulah sebaiknya satu paragraf untuk artikel website maksimal 3-4 baris (bukan kalimat), dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata. Selain paragraf singkat, anda juga bisa menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”.
Lihat gambar ini sebagai perbandingan:
Lebih enak mana, baca yang kiri atau yang kanan? Yang kanan, pasti.Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik) Mulai nulis itu susah. Apa yang ditulis duluan? Apa selanjutnya? Apakah ini perlu dibahas atau tidak? Jangan bingung...Ada suatu metode yang bisa memperjelas kebingungan anda. Metode piramida terbalik.
Metode ini sering digunakan oleh jurnalis untuk membuat berita yang menarik untuk dibaca. Teknik ini akan kita manfaatkan. Kira-kira seperti ini:
Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut. Paham maksudnya? Jadi di bagian awal artikel mesti ada suatu informasi berupa “manfaat” dan “iming-iming” supaya pembaca mau melanjutkan membaca sampai habis.
Lalu di tengah artikel kita jelaskan lebih lanjut detailnya. Butuh contoh?
Coba scroll sedikit ke atas ke awal bagian metode ini. Di awal saya menjelaskan bahwa metode ini bisa membantu anda mengatasi kebingungan dan bisa digunakan untuk membuat artikel yang menarik, Ituulah manfaatnya. Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca sampai akhir.
4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca
Saya sering nemu artikel seperti ini dan dengan topik yang menarik. Tapi tulisannya SUSAH dibaca. Akhirnya meskipun sepertinya menarik tapi jadi susah dibaca. Coba deh, apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang:
- Hurufnya terlalu kecil
- Jarak antar barisnya kecil
- Menggunakan jenis font yang sulit dibaca
Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca. Saya sering dengar orang-orang berusia 40+ yang mengeluh ketika membaca artikel di depan komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca. Jangan menyiksa mereka.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca. Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum.
Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus. Lebih jelasnya :
- Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda bingung
- Ukuran antara 14-22px
- Lebar horizontal antara 480-720px
- Line-height antara 1.5-2em
- Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em
- Gunakan banyak gambar
- Gunakan subheader supaya artikel panjang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
- Gunakan list (seperti ini)
5. Tingkatkan kualitas dan bobot isi artikel anda
Akhirnya, kita masuk ke inti utama dari artikel ini. Bobot dan kualitas adalah faktor utama penentu bagus-tidaknya artikel anda. Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas. Masuk akal kan?
Enak mana baca 1 artikel dapat informasi yang lengkap atau baca 10 artikel yang isinya sepotong-sepotong dan bikin bingung? Enak yang pertama.
Untuk membuat artikel berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melakukan riset. Tapi masalahnya ini : Artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya. Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini.
Solusinya mudah…
Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis.
Kemudian gunakan metode KTP untuk membuat konten berkualitas. Tahap riset ini sering dilewatkan oleh blogger. Oleh karena itu, sayangnya, di Indonesia masih banyak artikel-artikel yang tidak berbobot.
Salah satunya contoh berikut : Artikel ini saya temukan di Google, topiknya adalah “cara meningkatkan produktivitas“.
Coba perhatikan inti dari artikel tersebut:
- Pengertian produktivitas
- Pentingnya produktivitas
- Bangun lebih pagi
- Miliki tujuan
- Belajar dari orang lain
- Hindari merasa kewalahan
- Ambil waktu beristirahat
- Berdoa sebelum bekerja
Mari kita bedah satu per satu inti dari artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya) :
- Pengertian produktivitas — Kalau seseorang mencari info tentang cara meningkatkan produktivitas, mereka TIDAK perlu diberitahu apa itu pengertian produktivitas, mereka sudah paham.
- Pentingnya produktivitas — sama seperti nomor 1
- Bangun lebih pagi — ya iyalah, ini sih sudah jelas
- Miliki tujuan — kalau nggak punya tujuan ya sudah pasti tidak bisa produktif
- Belajar dari orang lain — justru baca artikel ini karena mau belajar, kok malah disuruh belajar ke orang lain lagi
- Hindari merasa kewalahan — semua orang juga sudah tahu
- Ambil waktu beristirahat — sama seperti nomor 6
- Berdoa sebelum bekerja — kalau orangnya religius, berdoa memang bagus, tapi ini bukan langkah yang bisa meningkatkan produktivitas.
Sudah jelas? Mari kita bahas lebih lanjut. Jenis artikel yang umum di internet ada 2 :
Informasi atau panduan.
Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan. Bukan sekedar bacaan. Tetapi harus bisa langsung digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
(Contoh artikel tadi mestinya sih panduan)
Artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pedoman pegangan ketika pembaca akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Misalnya:
- Resep makanan yang bisa langsung dilakukan ketika mereka memasak
- Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas
- Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa langsung dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
Kalau kita cuma memberikan informasi yang tidak berbobot (seperti contoh di atas), maka artikel anda tidak bermanfaat. Kembali ke contoh artikel di atas.
Setelah membaca isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca? Apakah produktivitas mereka meningkat?
Saya rasa mereka langsung menutup tab browser tanpa melakukan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian langsung lupa isinya dalam 10 menit.
Ada beberapa panduan yang bisa anda baca setelah ini untuk menciptakan konten yang berbobot:
- Metode KTP untuk membuat konten yang berkualitas
- Strategi content marketing untuk bisnis
- Membuat konten unggulan yang mampu mendapatkan backlink
Satu hal lagi yang perlu anda ingat:
Artikel berbobot biasanya lebih panjang, tapi artikel yang lebih panjang belum tentu berbobot
Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis konten, yaitu menulis terlalu banyak basa-basi karena ingin mendapatkan jumlah kata tertentu. Ini gara-gara orang bilang artikel panjang = bagus untuk SEO. Tapi yang penting sebetulnya bukan panjangnya, tapi bobotnya.
Berikut 2 contoh komposisi artikel:
- Artikel A hanya dibuat untuk sekedar mencapai jumlah kata tertentu tanpa memberikan manfaat
- Artikel B dibuat untuk mengedukasi. Melalui proses riset dan perencanaan yang mendetail sehingga hasilnya “berdaging”
Sadar atau tidak, banyak penulis yang membuat Artikel A.Karena memang sangat mudah Tinggal basa-basi saja....
Untuk membuat artikel B, anda mau-tidak-mau harus paham tentang topiknya. Kalau tidak, maka artikel anda tidak akan bisa “mengajarkan” sesuatu kepada orang lain. Karena itulah ikuti Metode KTP ini sebelum menulis artikel.
Tapi bagaimana kalau topiknya cuma bisa dibahas singkat?
Gampang sekali malah....
Jangan dipanjang-panjangkan. Topik sangat berpengaruh dengan panjang artikel. Kalau topik yang anda pilih memang sempit, maka artikelnya memang akan jadi pendek. Tapi ini berlaku sebaliknya juga : Kalau topiknya besar, jangan buat artikel yang pendek (karena malas). Ini jadinya artikel yang tidak berbobot.
Atau kalau bisa, pilihlah topik yang memang bisa dibahas jadi panjang. Karena rata-rata memang artikel panjang mendapatkan hasil yang lebih bagus di search engine:
Ini gambar penelitian yang menunjukkan bahwa artikel di halaman 1 Google saat ini rata-rata panjangnya melebihi 2000 kata.
Saya simpulkan : Kalau bisa, pilih topik yang luas lalu buat artikel yang berbobot. Akan tetapi kalau memang topiknya singkat, jangan dipanjang-panjangkan.
6. Temukan dan gunakan keyword LSI
sekarang kita masuk ke teknikal SEO (kalau anda belum tahu SEO. Ini salah satu tips paling ampuh untuk membuat keyword yang bisa mendapatkan peringkat tinggi.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:
- Mendapatkan peringkat untuk berbagai long tail keyword
- Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu……apa sih LSI?
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari seperti Google supaya bisa mengerti maksud dari artikel. Misalnya “Apple”. Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan. Mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Jadi kalau anda mencari di Google dengan kata kunci “apple store”, maka Google paham yang dimaksud bukan toko buah apel melainkan tokonya perusahaan Apple. Tapi apa hubungan LSI dengan SEO?
Tekhnik SEO jadul adalah Mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu.Daripada seperti itu, lebih baik manfaatkan keyword LSI untukmemberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang
diinginkan user. Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.Pembaca juga jadi tidak merasa aneh.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama. Tidak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.
Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah. anda akan menemukan ini:
Inilah berbagai variasi yang bisa anda gunakan. Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya. Anda bisa tulis kalimat-kalimat yang menggunakan kata yang dicetak tebal. Tapi ingat, kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik.
Ini contohnya :
Hari ini kita akan belajar cara bermain gitar untuk pemula.
10 tahun yang lalu saya pertama kali belajar bermain gitar secara otodidak menggunakan suatu teknik yang sangat efektif sehingga saya bisa jadi mahir dalam 6 bulan. Kali ini saya akan mengajarkan teknik yang sama agar anda juga bisa jadi mahir dengan cepat.
Silahkan persiapkan gitar akustik atau klasik. Pertama-tama, kita akan belajar bermain melodi dari beberapa lagu mudah.
Ingat, anda tidak perlu menggunakan semuanya. Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.
7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan
Kedengarannya sangat sepele, tapi sebetulnya sangat penting…Apalagi karena di Indonesia kita sangat jarang menggunakan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, bahkan di situs-situs berita pun banyak terjadi kesalahan.
Sepele memang, tapi ketika terjadi kesalahan penulisan maka artikel anda langsung mendapatkan kesan tidak profesional. Ini berbahaya.
Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan.
Untuk artikel berbahasa Indonesia kita belum punya software yangmampu memeriksa kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa
kita periksa.Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
- Tulis artikel anda sampai selesai tanpa melakukan pemeriksaan
- Baca artikel anda dengan suara (bukan dalam hati)
- Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Poin terpenting di nomor 2.
Ada 2 alasannya adalah :
Pertama, karena kalau anda membaca dalam hati maka kesalahan-kesalahan kecil akan terlewatkan.
Kedua, saya yakin ini pasti terjadi, di artikel anda akan muncul BANYAK kalimat-kalimat yang terdengar aneh ketika diucapkan. Keanehan ini baru akan muncul kalau artikelnya dibaca dengan suara. Ketika membaca, bayangkan anda sedang presentasi di depan umum atau sedang bercerita dengan teman anda (tergantung jenis artikelnya).
8. Lakukan optimasi on-page SEO lainnya
Lho katanya lupakan SEO, kok bahas SEO lagi? Saat menulis, lupakan SEO. Tapi optimasi on-page SEO ini kita lakukan SETELAH artikel selesai ditulis. Lupakan SEO saat menulis, ingat SEO lagi saat selesai menulis.
Proses SEO ini tidak lama, paling-paling hanya memakan waktu 1 menit. Tapi banyak orang yang terlalu pusing dengan ini dan mengabaikan yang lebih penting di atas.
Maka dari itu, ini saya bahas di akhir.
Meta description
Meta description terkadang akan muncul di hasil pencarian sebagai ringkasan artikel anda. Ini bisa meningkatkan klik ke website anda apabila dimanfaatkan dengan tepat.Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description adalah menumpuk terlalu banyak keyword. Sebetulnya tidak perlu menyertakan keyword….tapi kalau anda memang ingin menulis keyword, jangan lebih dari 1. Berhati - hatilah bahwa Yang terpenting adalah teknik penulisannya bagaimana anda bisa mengundang calon pembaca untuk mengunjungi website anda.
URL
Umumnya URL website akan muncul secara otomatis, dibuat sama dengan judul artikel anda. Tetapi beberapa orang (seperti saya) lebih suka menggunakan URL yang dimodifikasi.
Tips dalam penulisan URL:
- Mengandung keyword utama
- Tidak terlalu panjang
- Usahakan tidak mengandung preposisi
Gambar
Artikel tanpa gambar itu membosankan.
Jangan mentang-mentang karena menulis artikel, lantas anda merasa tidak perlu menyertakan gambar. Entah karena malas atau alasan lain.
Jangan pula sekedar untuk penghias.
Gambar dalam artikel untuk menerangkan konsep yang susah dijelaskan hanya dengan tulisan.
Melihat lebih jauh, ini manfaat gambar dalam artikel:
- Tingkat bacaan jadi lebih tinggi (artikel dibaca lebih jauh)
- Share ke FB dan Twitter meningkat 216% dan 110%
- Jumlah retweet meningkat 35%
- Jumlah share di Facebook meningkat 85%
Dalam HTML, gunakan atribut alt untuk gambar. Jika memang berhubungan dengan gambarnya, gunakan keyword LSI dalam alt.
Link ke halaman lain dan ke website lain
Apabila memungkinkan, sertakan internal link ke artikel lain yang berhubungan dengan topik artikel yang sedang anda tulis karena akan meningkatkan struktur website. Selan internal link, link ke website lain juga sangat penting. Lihat alasannya di penjelasan on-page SEO ini.
Ada beberapa tips mendasar yang bisa anda lakukan untuk memasarkan konten:
- Beritahukan orang lain di jejaring sosial dan situs komunitas (forum). Jangan spam, lakukan hanya kalau ada yang membutuhkan info terkait
- Pasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah pembaca sharing artikel
- Beritahukan ke akun Twitter yang membahas topik serupa
Ketiga tips di atas hanya yang paling dasar. Masih ada yang lainnya, baca panduan 13 teknik mempromosikan konten yang lebih lanjut.
Kalau anda membaca panduan membuat artikel ini sampai habis, anda mungkin akan tertarik dengan panduan-panduan berikut:
- Strategi content marketing untuk mengembangkan bisnis
- Membuat konten unggulan yang mampu mendapatkan backlink
- 14 teknik SEO untuk meningkatkan traffic dari mesin pencari
- Membuat konten yang populer dengan 6 elemen pemicu popularitas
Sumber : Panduanim